Kamis, 24 Januari 2013

baca selengkapnya.........

SINGAPURA KAMIS 24-01-2013

AI : 1478
CB: 1/4
2D: 54 74 47 41 14 76 78 87 72 79
BOM 2D: 14 41 
TETAP UPS
baca selengkapnya.........

Selasa, 17 Juli 2012

MANFAAT SHALAT TAHAJJUD

“Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”. (Surat al-Isra’, ayat 79)
Mengapa Allah menyuruh kita bangun ditengah malam untuk melaksanakan shalat tahajjud di tengah malam? Apa rahasia dibalik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang yang bertahajjud ditengah malam akan diangkat Allah ke tempat yang terpuji?
*Shalat Tahajjud, Stres dan Hormon Kortisol (Hormon Stres)* Siapa bilang ajaran dalam agama Islam hanya dogma dan doktrin. DR. Muhammad Soleh, dosen IAIN Surabaya, telah mampu membantah pandangan tersebut melalui desertasi yang ia pertahankan sehingga mendapatkan gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada Program Pasca Sarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh shalat Tahajjud terhadap peningkatan perubahan respon ketahanan tubuh imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”, menyimpulkan jika Anda melakukan shalat tahajjud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusyu’ niscaya Anda akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker.
Desertasi ini melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup yang sanggup menjalankan shalat tahajjud selama satu bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan shalat tahajjud selama dua bulan. Shalat tahjjud dimulai pukul 2.00-3.30 wib sebanyak 11 rakaat, dengan dua rakaat sebanyak 4 kali dan ditutup shalat witir sebanyak tiga rakaat. Dan selanjutnya hormon kortisol (hormon stres) dari 19 siswa tersebut diperiksa di tiga laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia dan Klinika).
Apa yang terjadi? Para siswa yang shalat tahajjud dengan rutin dan ikhlas berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan shalat tahajjud. Mereka yang melaksanakan shalat tahajjud tersebut memilki kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil.
Hormon kortisol merupakan salah satu hormon stres. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stres. Dengan kadar hormon yang meninggi kita lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi dan daya ingat kita kurang baik. Hormon ini oleh pakar kesehatan dijadikan tolak ukur untuk tingkat/derajat stres seseorang. Makin stres seseorang maka hormon kortisol semakin meninggi dalam darahnya. Hormon kortisol memiliki kadar tertinggi di waktu tengah malam hingga di waktu pagi, terutama pagi-pagi sekali (normal di pagi hari berkisar 38-690 nmol/liter, sedangkan malam-nya 69-345 nmol/liter).
Stres dan depresi menjadi penyakit yang lazim di zaman sekarang ini. Stres sebenarnya keadaan yang positif bagi kita jika digunakan dalam keadaan yang masih wajar. Jika berlebihan maka kadar hormon adrenalin dan hormon kortisol akan meningkat sehingga menganggu sistem kekebalan tubuh yang akhirnya kita mudah terkena infeksi, penyakit maag, asma, dan memperburuk penyakit degenaratif kronis (kanker, diabetes, rematik dan lain-lain).
Dengan shalat tahajjud yang dilakukan secara rutin, ikhlas dan khusyu’akan mampu menciptakan karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga kita akan memiliki persepsi dan motivasi yang positip yang nantinya akan terhindar dari stres. Mungkin itulah maksud firman Allah pada surah Al-Isra’, ayat 79 diatas tentang diangkatnya para pelaksana shalat tahjjud ke tempat yang terpuji. Allahua’lam.
*Mengapa Harus Tengah Malam?*Kata tahajjud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata tahajjud dipahami oleh al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan shalat. Shalat ini juga dinamakan Shalat Lail/Shalat Malam, karena ia dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur. Shalat ini terdiri dari dua sampai dengan delapan rakaat.
Apa rahasia bangun di tengah malam untuk shalat tahajjud? Hal ini telah dijawab Allah pada surat al-Muzzammil, ayat ke 6-7, berbunyi: “Sesungguhnya bangun di waktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang.”
Dari ayat tersebut ada dua hal yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memilki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang memiliki niat yang kuat pula. Niat yang yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Shalat tahajjud dilakukan setelah tidur. Apa manfaatnnya pula? Bangun tidur pasti pikiran kita lebih fresh-segar. Bayangkan dalam satu hari, jantung kita berdetak sebanyak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah halus dan juga pembuluh-pembuluh darah. Tanpa kita sadari rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali, dan mengopersikan 14 milyar sel otak.
Manusia perlu istirahat. Dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan. Dengan tidur berarti terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Tak heran kalau Allah berkehendak agar shalat tahjjud dikerjakan setelah tidur. Kurang baik jika dilakukan langsung setelah kita begadang malam. Dengan pikiran yang fresh akan membantu kita untuk lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca.
Bacaan di malam hari lebih mengesankan dibandingkan di siang hari, mengapa demikian? Pernahkan kita mengingat orang atau teman kita yang hobinya bermain break-breakan (orari). Mereka lebih senang akan memilih berkomunikasi di malam hari kira-kira mulai pukul 02.00-04.00 tengah malam. Kalau kita tanya kenapa mereka suka ngebreak di waktu tersebut, mereka menjawab suara yang dihasilkan di waktu itu lebih cukup bagus dan jernih, walaupun daya jangkaunya sangat jauh. Berbeda dengan siang hari suara breaker tidak begitu jelas banyak frekuensi lain yang menganggu.
Ini menandakan bangun di tengah malam dan bershalat tahajjud sangat baik untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Dan komunikasi yag kita lakukan semuanya berbasis pada pancaran energi. Penulis punya pengalaman menarik terhadap seseorang yang berumur setengah baya ketika berbicara dalam sebuah forum, dimana tutur katanya begitu santun didengar, wajahnya penuh percaya diri dan enak untuk dipandang, memiliki karakter yang kuat untuk mempengaruhi orang yang berinteraksinya dengannya. Pada sebuah kesempatan penulis bertanya :”Apa kira-kira rahasia kelebihan yang saudara miliki selama ini?”. Ia menjawab dengan singkat dan santun,”Disiplinkan diri dengan bershalat tahajjud!”.
*Meditasi dan Tahjjud*Meditasi berarti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila pikiran sadar kita telah berhenti sepenuhnya. Diam berarti berhentinya aktivitas fisik sedangkan kesendirian berati kita harus melakukanya sendiri tanpa bantuan, tuntutan, atau kehadiran orang lain.
John Kehoe, penulis buku terlaris ‘Mind Power’ pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk piruk dunia, kemudian menyepi didalam hutan untuk melakukan meditasi. Hal ini ia lakukan untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau lapiasan terdalam pikiran bawah sadarnya melalui kesunyian dan pencarian diri.
Banyak dari mereka melakukan metoda meditasi lewat relaksasi senam ringan, olah napas, pindah ketempat yang sunyi dengan menghidupkan kaset-kaset, CD pencerahan. Bahkan ada yang menggunakan aroma terapi wewangian, tak heran terlalu besar biaya yang dikeluarkan hanya untuk bermeditasi saja.
Padahal Allah telah memberikan jalan alternatip ke kita pada 14 abad yang lalu untuk lebih dekat dengan-Nya lewat pelaksanaan shalat malam, karena shalat adalah salah satu bentuk meditasi. Selama ini kita terjebak pada belenggu diri kita sendiri yang menjadikan shalat sebagai kewajiban semata bukan sebuah kebutuhan, kalau tidak shalat akan masuk neraka, terkesan Tuhan yang membutuhkan kita. Ironis.
Padahal untuk melakukan shalat tahjjud kita tak perlu ke hutan, mengasingkan diri, cukup bangun di tengah malam kemudian berwudu’ (bersuci) secara sederhana menurut rukun dan syaratnya. Tak perlu biaya mahal, hanya perlu tempat dan sajadah yang bersih.
*Kesimpulan*Jika kita melaksanakan shalat tahajjud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusyu’ akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat, sehingga tidak mudah stres ketika menghadapi problematika kehidupan. Dengan shalat tahajjud pasti hati kita akan semakin lembut, jernih dan berenergi tinggi, sehingga bacaan shalat beserta hikmah-hikmah yang terkandung mengalir deras dalam relung-relung jiwa kita dan menjadi pelita hidup di kemudian hari. Semoga Allah mengangkat kita ke tempat yang terpuji.
baca selengkapnya.........

SEJAUH MANA PERSIAPAN KITA KE SURGA

Sholat dhuha cuma dua rakaat, qiyamullail (tahajjud) juga hanya dua rakaat, itu pun sambil terkantuk-kantuk. Sholat lima waktu? Sudahlah jarang di masjid, milih ayatnya yang pendek- pendek saja agar lekas selesai. Tanpa doa, dan segala macam puji untuk Allah, terlipatlah sajadah yang belum lama tergelar itu.
Lupa pula dengan sholat rawatib sebelum maupun sesudah shalat wajib. Satu lagi, semua di atas itu belum termasuk catatan, “Kalau tidak terlambat” atau “Asal nggak bangun kesiangan.” Dengan sholat model begini, apa pantas mengaku ahli ibadah?
Padahal Rasulullah dan para sahabat senantiasa mengisi malam-malamnya dengan derai tangis memohon ampunan kepada Allah. Tak jarang kaki-kaki mereka bengkak oleh karena terlalu lama berdiri dalam khusyuknya. Kalimat-kalimat pujian dan pinta tersusun indah seraya berharap Allah Yang Maha Mendengar mau mendengarkan keluh mereka. Ketika adzan berkumandang, segera para sahabat meninggalkan semua aktivitas menuju sumber panggilan, kemudian waktu demi waktu mereka habiskan untuk bersimpuh di atas sajadah-sajadah penuh tetesan air mata.
Baca Qur’an sesempatnya, itu pun tanpa memahami arti dan maknanya, apalagi meresapi hikmah yang terkandung di dalamnya. Ayat-ayat yang mengalir dari lidah ini tak sedikit pun membuat dada ini bergetar, padahal tanda-tandaorang beriman itu adalah ketika dibacakan ayat-ayat Allah maka tergetarlah hatinya. Hanya satu dua lembar ayat yangsempat dibaca sehari, itu pun tidak rutin. Kadang lupa, sedang sibuk, kadang malas. Yang begini ngaku beriman?
Tidak sedikit dari sahabat Rasulullah yang menahan nafas mereka untuk meredam getar yang menderu saat membaca ayat-ayat Allah. Sesekali mereka terhenti, tak melanjutkan bacaannya ketika mencoba menggali makna terdalam dari sebaris kalimat Allah yang baru saja dibacanya.
Tak jarang mereka hiasi mushaf di tangan mereka dengan tetes air mata. Setiap tetes yang akan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa mereka jatuh karena lidah-lidah indah yang melafazkan ayat-ayat Allah dengan pemahaman dan pengamalan tertinggi.
Bersedekah jarang, begitu juga infak. Kalau pun ada, dipilih mata uang terkecil yang ada di dompet. Syukur-syukur kalau ada receh. Berbuat baik terhadap sesama juga jarang, paling-paling kalau sedang ada kegiatan bakti sosial, yah hitung-hitung ikut meramaikan. Sudah lah jarang beramal, amal yang paling mudah pun masih pelit, senyum. Apa sih susahnya senyum? Kalau sudah seperti ini, apa pantas berharap Kebaikan dan Kasih Allah?
Rasulullah adalah manusia yang paling dirindui, senyum indahnya, tutur lembutnya, belai kasih dan perhatiannya, juga pembelaannya bukan semata milik Khadijah, Aisyah, dan isteri-isteri beliau yang lain. Juga bukan semata teruntuk Fatimah dan anak-anak Rasulullah lainnya. Ia senantiasa penuh kasih dan tulus terhadap semua yang dijumpainya, bahkan kepada musuhnya sekali pun. Ia juga mengajarkan para sahabat untuk berlomba beramal shaleh, berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya.
Setiap hari ribut dengan tetangga. Kalau bukan sebelah kanan, ya tetangga sebelah kiri. Seringkali masalahnya cuma soal sepele dan remeh temeh, tapi permusuhan bisa berlangsung berhari-hari, kalau perlu ditambah sumpah tujuh turunan. Waktu demi waktu dihabiskan untuk menggunjingkan aib dan kejelekan saudara sendiri.
Detik demi detik dada ini terus jengkel setiap kali melihat keberhasilan orang dan berharap orang lain celaka atau mendapatkan bencana. Sudah sedemikian pekatkah hati yang tertanam dalam dada ini? Adakah pantas hati yang seperti ini bertemu dengan Allah dan Rasulullah kelak?
Wajah Indah Allah dijanjikan akan diperlihatkan hanya kepada orang-orang beriman yang masuk ke dalam surga Allah kelak. Tentu saja mereka yang berkesempatan hanyalah para pemilik wajah indah pula. Tak inginkah kita menjadi bagian kelompok yang dicintai Allah itu? Lalu kenapa masih terus bermuka masam terhadap saudara sendiri?
Dengan adik tidak akur, kepada kakak tidak hormat. Terhadap orang tua kurang ajar, sering membantah, sering membuat kesal hati mereka, apalah lagi mendoakan mereka, mungkin tidak pernah. Padahal mereka tak butuh apa pun selain sikap ramah penuh kasih dari anak-anak yang telah mereka besarkan dengan segenap cinta. Cinta yang berhias peluh, air mata, juga darah. Orang-orang seperti kita ini, apa pantas berharap surga Allah?
Dari ridha orang tua lah, ridha Allah diraih. Kaki mulia ibu lah yang disebut-sebut tempat kita merengkuh surga. Bukankah Rasulullah yang sejak kecil tak beribu memerintahkan untuk berbakti kepada ibu, bahkan tiga kali beliau menyebut nama ibu sebelum kemudian nama Ayah?
Bukankah seharusnya kita lebih bersyukur saat masih bisa mendapati tangan lembut untuk dikecup, kaki mulia tempat bersimpuh, dan wajah teduh yang teramat hangat dan menyejukkan?
Karena begitu banyak orang-orang yang tak lagi mendapatkan kesempatan itu. Ataukah harus menunggu Allah memanggil orang-orang terkasih itu hingga kita baru merasa benar-benar membutuhkan kehadiran mereka? Jangan tunggu penyesalan…
baca selengkapnya.........

KHUTBAH NABI MUHAMMAD SAW MENYAMBUT RAMADHAN

Wahai manusia!
Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah.
Bulan yang paling mulia disisi Allah.
Hari-harinya adalah hari-hari paling utama.
Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama.
Jam demi jamnya adalah jam-jam paling utama.
Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dandimuliakan-Nya.
Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih,
tidurmu adalah ibadah,
amal-amalmu diterima,
dan doa-doamu diijabah.
Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan syiyam dan membacakitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agungini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat.
Bersedekahlah kepada kaum fukara dan masakin.
Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu,jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.
Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hambanya dengan penuh kasih;Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya, dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu,maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-pungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.Ketahuilah! Allah Ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa.Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akanmengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri dihadapan Rabb Al-’Alamin.
Wahai manusia! Barangsiapa diantaramu memberi buka kepada orang-orang Mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.
Sahabat-sahabat bertanya:
Ya Rasulullah!Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.” Rasulullah meneruskan: Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.
Wahai manusia! Siapa yang membaguskan ahlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.
Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa denganNya.
Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-nya.
Barangsiapa menyambungkan tali persudaraan (silaturahmi) di bulan ini,Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapamelakukan shalat fardhu baginya adalah ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu dibulan yang lain.
Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa pada bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Qur’an pada bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu.Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu.
Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.
Amirul Mukminin k.w. berkata, Aku berdiri dan berkata,
Ya Rasulullah!
Apa amal yang paling utama dibulan ini?
Jawab Nabi:
Ya abal Hasan! Amalyang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah.
baca selengkapnya.........

TAUBAT DALAM HIDUP

Apabila ternyata kita-kita ini termasuk orang yang rajin mengumpulkan poin keburukan, alias senang melakukan maksiat, keburukan dan dosa, maka ya banyak-banyak bersyukur saja kepada Allah. Kenapa mesti banyak bersyukur?
Ya, sebab dipanjangkannya umur kita saja , sudah merupakan karunia dari Allah. Dengan itu, kita bisa memperbaharui iman kita, bisa bertaubat, bisa kemudian mengejar ketertinggalan kita. Dan karunia bisa bertaubat sendiri adalah satu karunia yang masya Allah, mahal sekali. Teramat mahal malah. Banyak orang yang tiada sempat bertaubat, tapi kita diberi-Nya kesempatan bertaubat. Dan tiada yang bertaubat kecuali itu adalah untuk kebaikannya sendiri.
“… Wa man tazakkaa fainnamaa yatazakkaa linafsihi. Wa ilallaahil mashiir, Dan barangsiapa yang menyucikan diri, sesungguhnya ia menyucikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah lah tempat kembali”. (Qs. Faathir: 18).
“Fa-almahaa fujuuraha wataqwaahaa. Qad aflaha man zakkaahaa wa qad khaaba man dassaahaa, Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketaqwaan. Sungguh beruntung orang yang membersihkannya dan sungguh merugi orang mengotorinya”. (Qs. asy Syams: 8-10).
Hendaknya kita meng-enolkan dulu semua perbuatan buruk kita dengan bertaubat. Menghentikan perbuatan buruk, judi misalnya, tidak serta merta dianggap bertaubat. Perlu ada pernyataan lisan dari kita. Pernyataan memohon ampun. Pernyataan permohonan maaf. Kita minta ampun sama Allah, minta maaf pada-Nya atas semua kesalahan-kesalahan kita
Cara yang paling efektif di awal adalah shalat taubat. Shalatnya cukup 2 rakaat saja dengan bacaan bebas di setiap rakaatnya. Tapi, persiapkan diri yang betul, dengan benar-benar mendidik diri sebelum shalat, bahwa sebentar lagi kita akan menegakkan shalat dengan membawa dosa-dosa yang mau kita mintakan ampun kepada Allah. Allah sudah berjanji akan mengampuni kita bila kita mau datang kepada-Nya, bahkan Allah akan memberikan ampunan-Nya lebih banyak ketimbang dosa yang kita bawa kepada-Nya. Habis itu perbanyak shalat-shalat taubat di setiap kesempatan
Di awal-awal saya dulu meniti jalan pertaubatan, malah saya usahakan di setiap shalat fardhu, saya menegakkan shalat taubat plus shalat hajat. Shalat taubat untuk masa lalu saya, shalat hajat untuk masa depan saya. Bahkan sekarang-sekarang ini, saya mulai galakkan lagi. Selain tentu saja sehat, sebab ada gerakan-gerakan shalat yang menyehatkan fisik, menegakkan shalat sunnah taubat dan hajat juga menjadi satu keberkahan tersendiri adanya.
Begitu banyak fadhilah untuk masa lalu dan masa depan kita. Kemudian setelah itu, kejar semua ketertinggalan kita dengan banyak-banyak istighfar, dan menghidupkan sunnah-sunnah semaksimal-maksimalnya kemampuan kita. Bukan seadanya loh ya.
Semaksimalnya. Yang disebut ibadah sunnah itu; qabliyah ba’diyah, dhuha, tahajjud, witr, baca al Qur’an, shalat berjamaah, sedekah, dan menahan diri dari perbuatan-perbuatan buruk yang baru. (sumber yusuf mansur)
baca selengkapnya.........

Kamis, 12 Juli 2012

ARTI IJAB QABUL YANG DI IKRARKAN SANG SUAMI




Selaku umat manusia pasti kita akan menikah, marilah kita memahami arti dari ijab qabul yang di ikrarkan oleh seorang suami.....
arti dari ijab qabul  " aku terima nikahnya si 'Dia' binti 'ayahnya' dengan mas kawin............."
singkat, padat dan jelas.
tapi taukah anda tentang makna tersebut...
"Maka aku tanggung dosa-dosanya Si dia dari ayah dan ibunya, dosa apa saja yang telah ia lakukan dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan shalat. Semua yang berhubungan dengan sidia, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung, serta aku tanggung semua dosa calon anak-anakku. .

JIKA GAGAL
Maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk ke neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku. H.R. Muslim.


DUHAI SANG ISTRI
Begitu beratnya pengorbanan suami terhadammu, karena saat ijab terucap, Arsy-Nya berguncang karena beratnya perjanjian yang dibuat olehnya dihadapan Allah, dengan disaksikan para malaikat dan manusia, maka andai saja kamu menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu, maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suami terhadapmu.......
Subhanallah....
baca selengkapnya.........