MATAWANA KREATIVE
Kamis, 24 Januari 2013
SINGAPURA KAMIS 24-01-2013
AI : 1478
CB: 1/4
2D: 54 74 47 41 14 76 78 87 72 79
BOM 2D: 14 41
TETAP UPS
baca selengkapnya.........
CB: 1/4
2D: 54 74 47 41 14 76 78 87 72 79
BOM 2D: 14 41
TETAP UPS
Selasa, 17 Juli 2012
MANFAAT SHALAT TAHAJJUD
“Dan pada sebagian malam bertahajjudlah
dengannya sebagai tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke
tempat yang terpuji”. (Surat al-Isra’, ayat 79)
Mengapa Allah menyuruh kita bangun ditengah malam untuk melaksanakan shalat tahajjud
di tengah malam? Apa rahasia dibalik perintah Allah tersebut? Apakah
betul orang-orang yang bertahajjud ditengah malam akan diangkat Allah
ke tempat yang terpuji?
*Shalat Tahajjud, Stres
dan Hormon Kortisol (Hormon Stres)* Siapa bilang ajaran dalam agama
Islam hanya dogma dan doktrin. DR. Muhammad Soleh, dosen IAIN Surabaya,
telah mampu membantah pandangan tersebut melalui desertasi yang ia
pertahankan sehingga mendapatkan gelar doktor dalam bidang ilmu
kedokteran pada Program Pasca Sarjana Universitas Surabaya, dengan
judul “Pengaruh shalat Tahajjud terhadap peningkatan perubahan respon
ketahanan tubuh imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”,
menyimpulkan jika Anda melakukan shalat tahajjud secara rutin, benar
gerakannya, ikhlas dan khusyu’ niscaya Anda akan terbebas dari penyakit
infeksi dan kanker.
Desertasi ini melibatkan 41 responden
siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41
siswa, hanya 23 yang sanggup yang sanggup menjalankan shalat tahajjud
selama satu bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang
bertahan shalat tahajjud selama dua bulan. Shalat tahjjud dimulai pukul
2.00-3.30 wib sebanyak 11 rakaat, dengan dua rakaat sebanyak 4 kali
dan ditutup shalat witir sebanyak tiga rakaat. Dan selanjutnya hormon
kortisol (hormon stres) dari 19 siswa tersebut diperiksa di tiga
laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia dan Klinika).
Apa yang terjadi? Para siswa yang shalat tahajjud
dengan rutin dan ikhlas berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan
shalat tahajjud. Mereka yang melaksanakan shalat tahajjud tersebut
memilki kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka
memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh
sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil.
Hormon kortisol merupakan salah satu
hormon stres. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam
keadaan stres. Dengan kadar hormon yang meninggi kita lebih mudah
berbuat salah, sulit berkonsentrasi dan daya ingat kita kurang baik.
Hormon ini oleh pakar kesehatan dijadikan tolak ukur untuk
tingkat/derajat stres seseorang. Makin stres seseorang maka hormon
kortisol semakin meninggi dalam darahnya. Hormon kortisol memiliki
kadar tertinggi di waktu tengah malam hingga di waktu pagi, terutama
pagi-pagi sekali (normal di pagi hari berkisar 38-690 nmol/liter,
sedangkan malam-nya 69-345 nmol/liter).
Stres dan depresi menjadi penyakit yang
lazim di zaman sekarang ini. Stres sebenarnya keadaan yang positif bagi
kita jika digunakan dalam keadaan yang masih wajar. Jika berlebihan
maka kadar hormon adrenalin dan hormon kortisol akan meningkat sehingga
menganggu sistem kekebalan tubuh yang akhirnya kita mudah terkena
infeksi, penyakit maag, asma, dan memperburuk penyakit degenaratif
kronis (kanker, diabetes, rematik dan lain-lain).
Dengan shalat tahajjud
yang dilakukan secara rutin, ikhlas dan khusyu’akan mampu menciptakan
karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga kita akan
memiliki persepsi dan motivasi yang positip yang nantinya akan
terhindar dari stres. Mungkin itulah maksud firman Allah pada surah
Al-Isra’, ayat 79 diatas tentang diangkatnya para pelaksana shalat
tahjjud ke tempat yang terpuji. Allahua’lam.
*Mengapa Harus Tengah Malam?*Kata
tahajjud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata tahajjud
dipahami oleh al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan
shalat. Shalat ini juga dinamakan Shalat Lail/Shalat Malam, karena ia
dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur. Shalat ini
terdiri dari dua sampai dengan delapan rakaat.
Apa rahasia bangun di tengah malam untuk shalat tahajjud?
Hal ini telah dijawab Allah pada surat al-Muzzammil, ayat ke 6-7,
berbunyi: “Sesungguhnya bangun di waktu malam, dia lebih berat dan
bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari
kesibukan yang panjang.”
Dari ayat tersebut ada dua hal yang
begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua,
bacaan di malam hari memilki efek dan dampak yang lebih mengesankan.
Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang memiliki niat yang
kuat pula. Niat yang yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat,
sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan
bersungguh-sungguh.
Shalat tahajjud dilakukan setelah tidur.
Apa manfaatnnya pula? Bangun tidur pasti pikiran kita lebih
fresh-segar. Bayangkan dalam satu hari, jantung kita berdetak sebanyak
100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat
darah halus dan juga pembuluh-pembuluh darah. Tanpa kita sadari
rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000
kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali, dan mengopersikan
14 milyar sel otak.
Manusia perlu istirahat. Dan tidur
adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan. Dengan tidur
berarti terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan
otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Tak heran kalau Allah
berkehendak agar shalat tahjjud dikerjakan setelah tidur. Kurang baik
jika dilakukan langsung setelah kita begadang malam. Dengan pikiran
yang fresh akan membantu kita untuk lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat
Allah yang kita baca.
Bacaan di malam hari lebih mengesankan
dibandingkan di siang hari, mengapa demikian? Pernahkan kita mengingat
orang atau teman kita yang hobinya bermain break-breakan (orari).
Mereka lebih senang akan memilih berkomunikasi di malam hari kira-kira
mulai pukul 02.00-04.00 tengah malam. Kalau kita tanya kenapa mereka
suka ngebreak di waktu tersebut, mereka menjawab suara yang dihasilkan
di waktu itu lebih cukup bagus dan jernih, walaupun daya jangkaunya
sangat jauh. Berbeda dengan siang hari suara breaker tidak begitu jelas
banyak frekuensi lain yang menganggu.
Ini menandakan bangun di tengah malam
dan bershalat tahajjud sangat baik untuk berkomunikasi dengan Tuhan.
Dan komunikasi yag kita lakukan semuanya berbasis pada pancaran energi.
Penulis punya pengalaman menarik terhadap seseorang yang berumur
setengah baya ketika berbicara dalam sebuah forum, dimana tutur katanya
begitu santun didengar, wajahnya penuh percaya diri dan enak untuk
dipandang, memiliki karakter yang kuat untuk mempengaruhi orang yang
berinteraksinya dengannya. Pada sebuah kesempatan penulis bertanya
:”Apa kira-kira rahasia kelebihan yang saudara miliki selama ini?”. Ia
menjawab dengan singkat dan santun,”Disiplinkan diri dengan bershalat
tahajjud!”.
*Meditasi dan Tahjjud*Meditasi berarti
keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila pikiran
sadar kita telah berhenti sepenuhnya. Diam berarti berhentinya
aktivitas fisik sedangkan kesendirian berati kita harus melakukanya
sendiri tanpa bantuan, tuntutan, atau kehadiran orang lain.
John Kehoe, penulis buku terlaris ‘Mind
Power’ pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk
piruk dunia, kemudian menyepi didalam hutan untuk melakukan meditasi.
Hal ini ia lakukan untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau
lapiasan terdalam pikiran bawah sadarnya melalui kesunyian dan
pencarian diri.
Banyak dari mereka melakukan metoda
meditasi lewat relaksasi senam ringan, olah napas, pindah ketempat yang
sunyi dengan menghidupkan kaset-kaset, CD pencerahan. Bahkan ada yang
menggunakan aroma terapi wewangian, tak heran terlalu besar biaya yang
dikeluarkan hanya untuk bermeditasi saja.
Padahal Allah telah memberikan jalan
alternatip ke kita pada 14 abad yang lalu untuk lebih dekat dengan-Nya
lewat pelaksanaan shalat malam, karena shalat adalah salah satu bentuk
meditasi. Selama ini kita terjebak pada belenggu diri kita sendiri yang
menjadikan shalat sebagai kewajiban semata bukan sebuah kebutuhan,
kalau tidak shalat akan masuk neraka, terkesan Tuhan yang membutuhkan
kita. Ironis.
Padahal untuk melakukan shalat tahjjud
kita tak perlu ke hutan, mengasingkan diri, cukup bangun di tengah
malam kemudian berwudu’ (bersuci) secara sederhana menurut rukun dan
syaratnya. Tak perlu biaya mahal, hanya perlu tempat dan sajadah yang
bersih.
*Kesimpulan*Jika kita melaksanakan
shalat tahajjud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusyu’ akan
memiliki daya tahan tubuh yang kuat, sehingga tidak mudah stres ketika
menghadapi problematika kehidupan. Dengan shalat tahajjud pasti hati
kita akan semakin lembut, jernih dan berenergi tinggi, sehingga bacaan
shalat beserta hikmah-hikmah yang terkandung mengalir deras dalam
relung-relung jiwa kita dan menjadi pelita hidup di kemudian hari.
Semoga Allah mengangkat kita ke tempat yang terpuji.
SEJAUH MANA PERSIAPAN KITA KE SURGA
Sholat dhuha cuma dua rakaat, qiyamullail (tahajjud) juga hanya dua rakaat, itu pun sambil terkantuk-kantuk. Sholat lima waktu?
Sudahlah jarang di masjid, milih ayatnya yang pendek- pendek saja agar
lekas selesai. Tanpa doa, dan segala macam puji untuk Allah,
terlipatlah sajadah yang belum lama tergelar itu.
Lupa pula dengan sholat rawatib
sebelum maupun sesudah shalat wajib. Satu lagi, semua di atas itu
belum termasuk catatan, “Kalau tidak terlambat” atau “Asal nggak bangun
kesiangan.” Dengan sholat model begini, apa pantas mengaku ahli ibadah?
Padahal Rasulullah dan para sahabat
senantiasa mengisi malam-malamnya dengan derai tangis memohon ampunan
kepada Allah. Tak jarang kaki-kaki mereka bengkak oleh karena terlalu
lama berdiri dalam khusyuknya. Kalimat-kalimat pujian dan pinta
tersusun indah seraya berharap Allah Yang Maha Mendengar mau
mendengarkan keluh mereka. Ketika adzan berkumandang, segera para
sahabat meninggalkan semua aktivitas menuju sumber panggilan, kemudian
waktu demi waktu mereka habiskan untuk bersimpuh di atas
sajadah-sajadah penuh tetesan air mata.
Baca Qur’an
sesempatnya, itu pun tanpa memahami arti dan maknanya, apalagi meresapi
hikmah yang terkandung di dalamnya. Ayat-ayat yang mengalir dari lidah
ini tak sedikit pun membuat dada ini bergetar, padahal
tanda-tandaorang beriman itu adalah ketika dibacakan ayat-ayat Allah
maka tergetarlah hatinya. Hanya satu dua lembar ayat yangsempat dibaca
sehari, itu pun tidak rutin. Kadang lupa, sedang sibuk, kadang malas.
Yang begini ngaku beriman?
Tidak sedikit dari sahabat Rasulullah
yang menahan nafas mereka untuk meredam getar yang menderu saat membaca
ayat-ayat Allah. Sesekali mereka terhenti, tak melanjutkan bacaannya
ketika mencoba menggali makna terdalam dari sebaris kalimat Allah yang
baru saja dibacanya.
Tak jarang mereka hiasi mushaf di tangan
mereka dengan tetes air mata. Setiap tetes yang akan menjadi saksi di
hadapan Allah bahwa mereka jatuh karena lidah-lidah indah yang
melafazkan ayat-ayat Allah dengan pemahaman dan pengamalan tertinggi.
Bersedekah jarang,
begitu juga infak. Kalau pun ada, dipilih mata uang terkecil yang ada
di dompet. Syukur-syukur kalau ada receh. Berbuat baik terhadap sesama
juga jarang, paling-paling kalau sedang ada kegiatan bakti sosial, yah
hitung-hitung ikut meramaikan. Sudah lah jarang beramal, amal yang
paling mudah pun masih pelit, senyum. Apa sih susahnya senyum? Kalau
sudah seperti ini, apa pantas berharap Kebaikan dan Kasih Allah?
Rasulullah adalah manusia yang paling
dirindui, senyum indahnya, tutur lembutnya, belai kasih dan
perhatiannya, juga pembelaannya bukan semata milik Khadijah, Aisyah,
dan isteri-isteri beliau yang lain. Juga bukan semata teruntuk Fatimah
dan anak-anak Rasulullah lainnya. Ia senantiasa penuh kasih dan tulus
terhadap semua yang dijumpainya, bahkan kepada musuhnya sekali pun. Ia
juga mengajarkan para sahabat untuk berlomba beramal shaleh, berbuat
kebaikan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya.
Setiap hari ribut dengan tetangga. Kalau
bukan sebelah kanan, ya tetangga sebelah kiri. Seringkali masalahnya
cuma soal sepele dan remeh temeh, tapi permusuhan bisa berlangsung
berhari-hari, kalau perlu ditambah sumpah tujuh turunan. Waktu demi
waktu dihabiskan untuk menggunjingkan aib dan kejelekan saudara
sendiri.
Detik demi detik dada ini terus jengkel
setiap kali melihat keberhasilan orang dan berharap orang lain celaka
atau mendapatkan bencana. Sudah sedemikian pekatkah hati yang tertanam
dalam dada ini? Adakah pantas hati yang seperti ini bertemu dengan
Allah dan Rasulullah kelak?
Wajah Indah Allah
dijanjikan akan diperlihatkan hanya kepada orang-orang beriman yang
masuk ke dalam surga Allah kelak. Tentu saja mereka yang berkesempatan
hanyalah para pemilik wajah indah pula. Tak inginkah kita menjadi
bagian kelompok yang dicintai Allah itu? Lalu kenapa masih terus
bermuka masam terhadap saudara sendiri?
Dengan adik tidak akur, kepada kakak
tidak hormat. Terhadap orang tua kurang ajar, sering membantah, sering
membuat kesal hati mereka, apalah lagi mendoakan mereka, mungkin tidak
pernah. Padahal mereka tak butuh apa pun selain sikap ramah penuh kasih
dari anak-anak yang telah mereka besarkan dengan segenap cinta. Cinta
yang berhias peluh, air mata, juga darah. Orang-orang seperti kita ini,
apa pantas berharap surga Allah?
Dari ridha orang tua
lah, ridha Allah diraih. Kaki mulia ibu lah yang disebut-sebut tempat
kita merengkuh surga. Bukankah Rasulullah yang sejak kecil tak beribu
memerintahkan untuk berbakti kepada ibu, bahkan tiga kali beliau
menyebut nama ibu sebelum kemudian nama Ayah?
Bukankah seharusnya kita lebih bersyukur
saat masih bisa mendapati tangan lembut untuk dikecup, kaki mulia
tempat bersimpuh, dan wajah teduh yang teramat hangat dan menyejukkan?
Karena begitu banyak orang-orang yang
tak lagi mendapatkan kesempatan itu. Ataukah harus menunggu Allah
memanggil orang-orang terkasih itu hingga kita baru merasa benar-benar
membutuhkan kehadiran mereka? Jangan tunggu penyesalan…
KHUTBAH NABI MUHAMMAD SAW MENYAMBUT RAMADHAN
Wahai manusia!
Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah.
Bulan yang paling mulia disisi Allah.
Hari-harinya adalah hari-hari paling utama.
Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama.
Jam demi jamnya adalah jam-jam paling utama.
Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dandimuliakan-Nya.
Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih,
tidurmu adalah ibadah,
amal-amalmu diterima,
dan doa-doamu diijabah.
Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah.
Bulan yang paling mulia disisi Allah.
Hari-harinya adalah hari-hari paling utama.
Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama.
Jam demi jamnya adalah jam-jam paling utama.
Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dandimuliakan-Nya.
Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih,
tidurmu adalah ibadah,
amal-amalmu diterima,
dan doa-doamu diijabah.
Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan
niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk
melakukan syiyam dan membacakitab-Nya. Celakalah orang yang tidak
mendapat ampunan Allah di bulan yang agungini. Kenanglah dengan rasa
lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat.
Bersedekahlah kepada kaum fukara dan masakin.
Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu,jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.
Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu,jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.
Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya
dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari
dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu
karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla
memandang hamba-hambanya dengan penuh kasih;Dia menjawab mereka ketika
mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya, dan
mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu
tergadai karena amal-amalmu,maka bebaskanlah dengan istighfar.
Punggung-pungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan
memperpanjang sujudmu.Ketahuilah! Allah Ta’ala bersumpah dengan segala
kebesaran-Nya bahwa.Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan
sujud, dan tidak akanmengancam mereka dengan neraka pada hari manusia
berdiri dihadapan Rabb Al-’Alamin.
Wahai manusia! Barangsiapa diantaramu
memberi buka kepada orang-orang Mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka
disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia
diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.
Sahabat-sahabat bertanya:
Ya Rasulullah!Tidaklah kami semua mampu
berbuat demikian.” Rasulullah meneruskan: Jagalah dirimu dari api
neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api
neraka walaupun hanya dengan seteguk air.
Wahai manusia! Siapa yang membaguskan
ahlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirath pada hari ketika
kaki-kaki tergelincir.
Barang siapa yang meringankan pekerjaan
orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di
bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat.
Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan
murka-Nya pada hari ia berjumpa denganNya.
Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-nya.
Barangsiapa menyambungkan tali
persudaraan (silaturahmi) di bulan ini,Allah akan menghubungkan dia
dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa
memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya
pada hari ia berjumpa dengan-Nya.Barangsiapa melakukan shalat sunat di
bulan ini, Allah akan menuliskan, Allah akan menuliskan baginya
kebebasan dari api neraka. Barangsiapamelakukan shalat fardhu baginya
adalah ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu dibulan yang lain.
Barang siapa memperbanyak shalawat
kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari
ketika timbangan meringan. Barangsiapa pada bulan ini membaca satu ayat
Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Qur’an pada
bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu
surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan
pernah menutupkannya bagimu.Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah
kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu.
Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.
Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.
Amirul Mukminin k.w. berkata, Aku berdiri dan berkata,
Ya Rasulullah!
Apa amal yang paling utama dibulan ini?
Apa amal yang paling utama dibulan ini?
Jawab Nabi:
Ya abal Hasan! Amalyang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah.
Ya abal Hasan! Amalyang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah.
TAUBAT DALAM HIDUP
Apabila ternyata kita-kita ini
termasuk orang yang rajin mengumpulkan poin keburukan, alias senang
melakukan maksiat, keburukan dan dosa, maka ya banyak-banyak bersyukur
saja kepada Allah. Kenapa mesti banyak bersyukur?
Ya, sebab dipanjangkannya umur kita saja
, sudah merupakan karunia dari Allah. Dengan itu, kita bisa
memperbaharui iman kita, bisa bertaubat, bisa kemudian mengejar
ketertinggalan kita. Dan karunia bisa bertaubat sendiri adalah satu
karunia yang masya Allah, mahal sekali. Teramat mahal malah. Banyak
orang yang tiada sempat bertaubat, tapi kita diberi-Nya kesempatan
bertaubat. Dan tiada yang bertaubat kecuali itu adalah untuk kebaikannya
sendiri.
“… Wa man tazakkaa fainnamaa yatazakkaa
linafsihi. Wa ilallaahil mashiir, Dan barangsiapa yang menyucikan diri,
sesungguhnya ia menyucikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah lah tempat
kembali”. (Qs. Faathir: 18).
“Fa-almahaa fujuuraha wataqwaahaa. Qad
aflaha man zakkaahaa wa qad khaaba man dassaahaa, Allah mengilhamkan
kepada jiwa itu kefasikan dan ketaqwaan. Sungguh beruntung orang yang
membersihkannya dan sungguh merugi orang mengotorinya”. (Qs. asy Syams:
8-10).
Hendaknya kita meng-enolkan dulu semua
perbuatan buruk kita dengan bertaubat. Menghentikan perbuatan buruk,
judi misalnya, tidak serta merta dianggap bertaubat. Perlu ada
pernyataan lisan dari kita. Pernyataan memohon ampun. Pernyataan
permohonan maaf. Kita minta ampun sama Allah, minta maaf pada-Nya atas
semua kesalahan-kesalahan kita
Cara yang paling efektif di awal adalah
shalat taubat. Shalatnya cukup 2 rakaat saja dengan bacaan bebas di
setiap rakaatnya. Tapi, persiapkan diri yang betul, dengan benar-benar
mendidik diri sebelum shalat, bahwa sebentar lagi kita akan menegakkan
shalat dengan membawa dosa-dosa yang mau kita mintakan ampun kepada
Allah. Allah sudah berjanji akan mengampuni kita bila kita mau datang
kepada-Nya, bahkan Allah akan memberikan ampunan-Nya lebih banyak
ketimbang dosa yang kita bawa kepada-Nya. Habis itu perbanyak
shalat-shalat taubat di setiap kesempatan
Di awal-awal saya dulu meniti jalan
pertaubatan, malah saya usahakan di setiap shalat fardhu, saya
menegakkan shalat taubat plus shalat hajat. Shalat taubat untuk masa
lalu saya, shalat hajat untuk masa depan saya. Bahkan sekarang-sekarang
ini, saya mulai galakkan lagi. Selain tentu saja sehat, sebab ada
gerakan-gerakan shalat yang menyehatkan fisik, menegakkan shalat sunnah
taubat dan hajat juga menjadi satu keberkahan tersendiri adanya.
Begitu banyak fadhilah untuk masa lalu
dan masa depan kita. Kemudian setelah itu, kejar semua ketertinggalan
kita dengan banyak-banyak istighfar, dan menghidupkan sunnah-sunnah
semaksimal-maksimalnya kemampuan kita. Bukan seadanya loh ya.
Semaksimalnya. Yang disebut ibadah
sunnah itu; qabliyah ba’diyah, dhuha, tahajjud, witr, baca al Qur’an,
shalat berjamaah, sedekah, dan menahan diri dari perbuatan-perbuatan
buruk yang baru. (sumber yusuf mansur)
Kamis, 12 Juli 2012
ARTI IJAB QABUL YANG DI IKRARKAN SANG SUAMI
Selaku umat manusia pasti kita akan menikah, marilah kita memahami arti dari ijab qabul yang di ikrarkan oleh seorang suami.....
arti dari ijab qabul " aku terima nikahnya si 'Dia' binti 'ayahnya' dengan mas kawin............."
singkat, padat dan jelas.
tapi taukah anda tentang makna tersebut...
"Maka aku tanggung dosa-dosanya Si dia dari ayah dan ibunya, dosa apa saja yang telah ia lakukan dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan shalat. Semua yang berhubungan dengan sidia, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung, serta aku tanggung semua dosa calon anak-anakku. .
JIKA GAGAL
Maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk ke neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku. H.R. Muslim.
DUHAI SANG ISTRI
Begitu beratnya pengorbanan suami terhadammu, karena saat ijab terucap, Arsy-Nya berguncang karena beratnya perjanjian yang dibuat olehnya dihadapan Allah, dengan disaksikan para malaikat dan manusia, maka andai saja kamu menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu, maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suami terhadapmu.......
Subhanallah....
Langganan:
Postingan (Atom)