Apabila ternyata kita-kita ini
termasuk orang yang rajin mengumpulkan poin keburukan, alias senang
melakukan maksiat, keburukan dan dosa, maka ya banyak-banyak bersyukur
saja kepada Allah. Kenapa mesti banyak bersyukur?
Ya, sebab dipanjangkannya umur kita saja
, sudah merupakan karunia dari Allah. Dengan itu, kita bisa
memperbaharui iman kita, bisa bertaubat, bisa kemudian mengejar
ketertinggalan kita. Dan karunia bisa bertaubat sendiri adalah satu
karunia yang masya Allah, mahal sekali. Teramat mahal malah. Banyak
orang yang tiada sempat bertaubat, tapi kita diberi-Nya kesempatan
bertaubat. Dan tiada yang bertaubat kecuali itu adalah untuk kebaikannya
sendiri.
“… Wa man tazakkaa fainnamaa yatazakkaa
linafsihi. Wa ilallaahil mashiir, Dan barangsiapa yang menyucikan diri,
sesungguhnya ia menyucikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah lah tempat
kembali”. (Qs. Faathir: 18).
“Fa-almahaa fujuuraha wataqwaahaa. Qad
aflaha man zakkaahaa wa qad khaaba man dassaahaa, Allah mengilhamkan
kepada jiwa itu kefasikan dan ketaqwaan. Sungguh beruntung orang yang
membersihkannya dan sungguh merugi orang mengotorinya”. (Qs. asy Syams:
8-10).
Hendaknya kita meng-enolkan dulu semua
perbuatan buruk kita dengan bertaubat. Menghentikan perbuatan buruk,
judi misalnya, tidak serta merta dianggap bertaubat. Perlu ada
pernyataan lisan dari kita. Pernyataan memohon ampun. Pernyataan
permohonan maaf. Kita minta ampun sama Allah, minta maaf pada-Nya atas
semua kesalahan-kesalahan kita
Cara yang paling efektif di awal adalah
shalat taubat. Shalatnya cukup 2 rakaat saja dengan bacaan bebas di
setiap rakaatnya. Tapi, persiapkan diri yang betul, dengan benar-benar
mendidik diri sebelum shalat, bahwa sebentar lagi kita akan menegakkan
shalat dengan membawa dosa-dosa yang mau kita mintakan ampun kepada
Allah. Allah sudah berjanji akan mengampuni kita bila kita mau datang
kepada-Nya, bahkan Allah akan memberikan ampunan-Nya lebih banyak
ketimbang dosa yang kita bawa kepada-Nya. Habis itu perbanyak
shalat-shalat taubat di setiap kesempatan
Di awal-awal saya dulu meniti jalan
pertaubatan, malah saya usahakan di setiap shalat fardhu, saya
menegakkan shalat taubat plus shalat hajat. Shalat taubat untuk masa
lalu saya, shalat hajat untuk masa depan saya. Bahkan sekarang-sekarang
ini, saya mulai galakkan lagi. Selain tentu saja sehat, sebab ada
gerakan-gerakan shalat yang menyehatkan fisik, menegakkan shalat sunnah
taubat dan hajat juga menjadi satu keberkahan tersendiri adanya.
Begitu banyak fadhilah untuk masa lalu
dan masa depan kita. Kemudian setelah itu, kejar semua ketertinggalan
kita dengan banyak-banyak istighfar, dan menghidupkan sunnah-sunnah
semaksimal-maksimalnya kemampuan kita. Bukan seadanya loh ya.
Semaksimalnya. Yang disebut ibadah
sunnah itu; qabliyah ba’diyah, dhuha, tahajjud, witr, baca al Qur’an,
shalat berjamaah, sedekah, dan menahan diri dari perbuatan-perbuatan
buruk yang baru. (sumber yusuf mansur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar